Tuesday, September 6, 2016

Mitos Dzulhijjah Sebagai Bulan Haji dan Baik Untuk Pernikahan

Beberapa masyarakat mempercayai bahwa Bulan dzulhijjah merupakan salah satu bulan Haji dan baik. Dzulhijjah sendiri seperti diketahui dalam kalender Islam, merupakan salah satu bulan Haram karena mengandung kemuliaan dan sangat dilarang melakukan peperangan.

Dalam bulan Dzulhijjah sendiri, seluruh umat muslim dipenjuru dunia biasanya berkumpul di tanah suci Mekkah untuk menunaikan sebuah ibadah Haji demi menyempurnakan rukun Islam.
Indonesia sendiri yang mayoritas penduduknya memeluk agama Islam, sudah dipastikan memberangkatkan sejumlah warganya untuk menunaikan ibadah Haji.

Selain itu, sebagian masyarakat masih banyak yang beranggapan bahwa bulan Dzulhijjah merupakan salah satu bulan yang baik dan istimewa untuk melangsungkan pesta pernikahan. Percaya atau tidak, menjelang Idul Adha atau setelah Idul Adha pasti banyak tersebar undangan pernikahan.

Kenapa mesti Dzulhijjah?, padahal di kalender islam masih banyak bulan-bulan yang sangat baik seperti Ramadhan, Safar, dan lainnya. Entahlah,  sebagian masyarakat masih banyak yang mempercayai bahwa bulan Dzulhijjah merupakan bulan yang paling mulia untuk melangsungkan pernikahan.

Beberapa masyarakat Jawa sendiri masih banyak yang mempercayai pakem dan aturan ini. Bahkan pakem seperti ini sudah berlangsung secara turun temurun dan mendarah dagig di sebagian masyarakat Jawa.

Padahal kalau dipikir-pikir, kenapa mengadakan resepsi pernikahan mesti menunggu Bulan Dzulhijjah yang hanya datang setahun sekali, sedangkan masih banyak bulan-bulan lainnya. Entah siapa yang pertama kali mencetuskan kebiasaan ini?

Bahkan dalam masyarakat Jawa sendiri masih banyak yang mempercayai bahwa dilarang melakukan pesta pernikahan atau apapun di bulan syuro atau Muharram.

Dari banyaknya perbedaan seperti itu tentunya makin memperkaya khasanah Budaya Nusantara ini. Perbedaan bukan untuk memisahkan tapi untuk bersatu agar lebih kuat.

No comments:

Post a Comment