Sunday, September 11, 2016

Unik, Tradisi "Gendong Kambing" Kurban yang dilakukan Masyarakat Negeri Tulehu Maluku


Ada sebuah tradisi unik yang sering dilakukan sebagian masyarakat di Negeri Tulehu, Maluku Tengah saat Idul Adha. Tradisi itu dikenal sebagai tradisi 'gendong kambing", sebuah tradisi yang sudah berlangsung sejak dahulu dan berlangsung secara turun temurun.

Kenapa dinamakan tradisi 'gendong kambing'?, tradisi ini sebenarnya bernama upacara Kaul dan Abdau. Upacara ini sendiri biasanya dilakukan selepas masyarakat melaksanakan Sholat Idul Adha.  


Sebelum kambing-kambing kurban tersebut disembelih, biasanya beberapa sesepuh dan kepala adat akan melakukan sebuah upacara adat tersebut (Gendong Kambing). Dalam acara ini, kambing-kambing yang akan disembelih akan digendong Kepala adat dan sesepuh untuk di arak keliling Negeri Tulehu sebelum diserahkan ke Masjid untuk disembelih. Selama upacara mengarak "gendong kambing' ini biasanya sejumlah warga membaca takbir dan shalawat.

Kambing-kambing tersebut digendong layaknya bayi yang sedang digendong Ibunya dengan menggunakan kain gendong tradisional. Setelah selesai di arak keliling Negeri Tulehu dan sampai di halaman Masjid, kambing-kambing tadi akan disembelih oleh Panitia Kurban, yang biasanya diketuai seorang Imam besar Masjid. 


Saat prosesi penyembelihan hewan kurban tadi selesai, sejumlah kaum wanita khusunya para ibu-ibu akan menaburkan bunga agar tercium bau wangi-wangian. Selain itu juga para anak muda pria, akan berebut darah dari kambing yang telah disembelih tadi. Hal ini memiliki makna bahwa, anak-anak muda Negeri Tulehu memiliki jiwa rela berkorban untuk kebenaran.

Pada saat prosesi ini biasanya akan terjadi bentrokan, seperti saling dorong, terinjak-injak, bahkan sampai saling pukul. Namun para pemuda tadi tidak akan merasakan sakit, karena mereka percaya darah cipratan hewan sembelihan tadi memiliki sebuah 'kekuatan'.

Tradisi unik ini merupakan sebuah ritual sakral yang terinspirasi dari kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail anaknya. Oleh karena itu semua yang mengikuti upacara ini diwajibkan mengenakan pakaian yang berwarna putih yang memiliki lambang kesucian. 

Upacara adat ini hanya sebuah simbol yang dilakukan secara turun temurun dan warisan leluhur. Setelah prosesi selesai, daging kambing kurban akan dibagikan ke sejumlah kaum fakir miskin sesuai syariat dan ajaran Agama.

1 comment:

  1. wah sangat unik dan menarik perayaan kurban disana, ternyata banyak tradisi dan kebudayaan yang tidak ketahui, terimakasih informasinya

    ReplyDelete